Ketimpangan Penduduk di Jakarta Meningkat, Penting Kembangkan Potensi yang Ada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketimpangan penduduk di Jakarta semakin meningkat. Ini disusul dengan meningkatnya angka kemiskinan, khususnya terjadi di Jakarta Utara. Data menunjukkan bahwa 16 sampai 17 persen kontribusi perekonomian DKI Jakarta ternyata berasal dari Jakarta Utara.
Mirisnya, Jakarta Utara justru menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jakarta. Menyoroti fenomena tersebut, Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 2 Partai Perindo Andy Afandy Siga yang bergerak di daerah Jakarta Utara bersama Pemuda Perindo terus mengawal agar potensi dari daerah itu terus dikembangkan sehingga angka kemiskinan bisa ditekan.
Cara ini juga bertujuan agar tidak ada ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat. Andy Afandy pun melihat potensi sumber daya laut yang begitu melimpah di Jakarta Utara, seperti di Muara Angke hingga menjadi pemasok untuk daerah lain
"Potensi lautnya terkenal, nelayan di sana banyak, sumber daya lautnya kan terkenal. Rata-rata hasil laut itu dari sana semua kemudian disebar," kata Andy Afandy dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal Youtube Partai Perindo, Sabtu (21/10/2023).
Melihat potensi itu, Andy berharap pemerintah bisa membuka akses seluas-luasnya serta tidak mempersulit segala bentuk administrasi ketika masyarakat membutuhkannya. Hal ini untuk menggali potensi dirinya serta potensi sumber daya di lingkungannya.
"Bagaimana cara pemerintah membuka pintu melebar-lebarnya jadi masyarakat datangnya enak tanpa administrasi yang ribet gitu kan mendaftar dan dia mau belaiar dan dia mau menggali potensi-potensi dirinya mereka," jelasnya.
Selain itu, Andy bersama Pemuda Perindo pun ingin mengajak pemerintah untuk fokus terhadap akar permasalahannya. Di mana harus memahami dulu faktor-faktor yang mendasari tingginya angka kemiskinan hingga ketimpangan di Jakarta Utara.
"Tapi kita harus memikirkan hal-hal kreatif, hal yang nyata. Kalau saya pribadi inginnya pemerintah lebih agresif, buatkan balai-balai atau lembaga-lembaga khusus untuk meriset dulu ya masalah karena kan setiap daerah itu beda-beda faktor-faktor kemiskinannya," ujarnya.
Andy juga berharap kedepannya harus dilakukan pemerataan fasilitas penunjang yang dapat membantu untuk memajukan masyarakat. Sehingga seluruh daerah di Jakarta Utara tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan akses fasilitas dan pendidikan yang berkualitas.
"Pembangunan harus lebih ke utara lagi. Jadi fasilitas penunjang seperti pelatihan, pendidikan, guru-guru yang berkualitas harus pemerataan ke sana. Ada beberapa daerah yang masih susah akses ke fasilitas tersebut," pungkasnya.
Mirisnya, Jakarta Utara justru menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jakarta. Menyoroti fenomena tersebut, Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 2 Partai Perindo Andy Afandy Siga yang bergerak di daerah Jakarta Utara bersama Pemuda Perindo terus mengawal agar potensi dari daerah itu terus dikembangkan sehingga angka kemiskinan bisa ditekan.
Cara ini juga bertujuan agar tidak ada ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat. Andy Afandy pun melihat potensi sumber daya laut yang begitu melimpah di Jakarta Utara, seperti di Muara Angke hingga menjadi pemasok untuk daerah lain
"Potensi lautnya terkenal, nelayan di sana banyak, sumber daya lautnya kan terkenal. Rata-rata hasil laut itu dari sana semua kemudian disebar," kata Andy Afandy dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal Youtube Partai Perindo, Sabtu (21/10/2023).
Melihat potensi itu, Andy berharap pemerintah bisa membuka akses seluas-luasnya serta tidak mempersulit segala bentuk administrasi ketika masyarakat membutuhkannya. Hal ini untuk menggali potensi dirinya serta potensi sumber daya di lingkungannya.
"Bagaimana cara pemerintah membuka pintu melebar-lebarnya jadi masyarakat datangnya enak tanpa administrasi yang ribet gitu kan mendaftar dan dia mau belaiar dan dia mau menggali potensi-potensi dirinya mereka," jelasnya.
Selain itu, Andy bersama Pemuda Perindo pun ingin mengajak pemerintah untuk fokus terhadap akar permasalahannya. Di mana harus memahami dulu faktor-faktor yang mendasari tingginya angka kemiskinan hingga ketimpangan di Jakarta Utara.
"Tapi kita harus memikirkan hal-hal kreatif, hal yang nyata. Kalau saya pribadi inginnya pemerintah lebih agresif, buatkan balai-balai atau lembaga-lembaga khusus untuk meriset dulu ya masalah karena kan setiap daerah itu beda-beda faktor-faktor kemiskinannya," ujarnya.
Andy juga berharap kedepannya harus dilakukan pemerataan fasilitas penunjang yang dapat membantu untuk memajukan masyarakat. Sehingga seluruh daerah di Jakarta Utara tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan akses fasilitas dan pendidikan yang berkualitas.
"Pembangunan harus lebih ke utara lagi. Jadi fasilitas penunjang seperti pelatihan, pendidikan, guru-guru yang berkualitas harus pemerataan ke sana. Ada beberapa daerah yang masih susah akses ke fasilitas tersebut," pungkasnya.
(dra)